MPI, JAKARTA, – Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin YahyDr. (H.C) H. Maulana AI-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, salah satu tokoh agama dan ketua sufi sedunia yang sangat dihormati lintas agama baik luar dan di tanah air.
Kehadirannya di tengah cuaca yang tak menentu dengan hujan deras yang lagi mengguyur Gunung Sindur, semangat kebangsaan berkobar di Desa Jampang, Gunungsindur. Sabtu (14/12/2024).
Baca juga:
Kemerdekaan, Jangan Lepas dari Genggamanmu!
|
Bukan hanya menjadi sebuah momen religius, tetapi juga memperteguh ikatan kebangsaan yang tak ternilai harganya.
Pada acara yang digelar di kediaman Tuan Rumah Wan Ahmad Rifki Alatas, sebuah majlis yang penuh dengan khidmat dan nuansa kebersamaan tercipta.
Mengusung tema "Mengangkat Kebudayaan dan Persatuan Ummat Pasca Pilpres dan Pilkada", acara ini menjadi sarana untuk mempersatukan hati dan semangat warga, serta meneguhkan kembali rasa cinta kepada tanah air.
Suasana yang penuh kedamaian ini terasa kental saat pembacaan Ratib, Maulid, dan peringatan Haul para guru-guru yang telah mendahului, yang disampaikan dengan penuh rasa hormat dan penghayatan.
Tidak hanya itu, acara ini semakin meriah dan bermakna ketika seluruh jamaah yang hadir dengan khusyuk membawakan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".
Lagu yang berkumandang dengan penuh khidmat itu bukan hanya sebuah nyanyian, melainkan simbol dari kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang digelorakan dalam setiap baitnya.
Momen ini menjadi semakin mendalam dengan adanya pembacaan dzikir dan shalawat yang dipimpin oleh Wan Ahmad Rifki Alatas, sosok yang sangat dikenal sebagai penjaga kebersamaan dan persatuan umat di setiap tempat yang ia singgahi.
Wan Ahmad Rifki Alatas, yang lebih dikenal sebagai Habib Rifki Alatas, adalah figur yang tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga mengamalkan dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap langkah hidupnya.
Sosok yang tidak hanya berbicara tentang kedamaian, tetapi juga mewujudkannya dalam tindakan nyata melalui majlis ta’lim, dzikir, dan shalawat yang tersebar di banyak desa. Dalam setiap pertemuan dan pengajian, ia selalu menekankan pentingnya menjaga kerukunan umat serta menjaga keutuhan dan kedamaian NKRI, Menjaga jati diri bangsa, Harha diri dan Kehormatan bangsa dengan membumikan kebudayaan dan warisan leluhur yang penuh hikmah.
Beliau adalah sosok yang dikenal dengan kesabaran dan ketulusan hati dalam menjaga persatuan umat.
Keberadaannya selalu memberi kedamaian dan menginspirasi setiap orang yang bertemu dengannya. "Saya tidak pernah mengajar, saya hanya mengkaji, mendalami, dan menerapkan apa yang diajarkan oleh para guru-guru saya dalam Ratib dan Maulid, " ujar
Habib Rifki Alatas dengan rendah hati. Begitu besar pengaruhnya, tidak jarang tamu-tamu kenegaraan dari berbagai lini, baik TNI, POLRI, Dewan Perwakilan Rakyat, hingga kementerian, datang untuk menjalin silaturahmi dan belajar dari kebijaksanaan beliau.
Baca juga:
Mengenal Seni Aborigin Australia
|
Momen puncak acara yang berlangsung di Jampang pada Sabtu, 14 Januari 2024 ini, juga dirasakan sebagai berkah bagi warga Gunungsindur, khususnya desa Jampang.
Hadirnya Habib Luthfi bin Yahya bersama para guru besar yang memiliki tingkat kewalian yang sangat tinggi, semakin memperkuat keyakinan akan pentingnya menjaga persatuan dan kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Meskipun sering dipanggil dengan sebutan "Habib Jampang" oleh banyak pihak kenegaraan, Habib Rifki Alatas tetap merespons dengan senyum dan kesederhanaan, menunjukkan bahwa beliau tidak tertarik pada pujian, melainkan pada kerja nyata yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.
Acara ini mengingatkan kita bahwa, meskipun perbedaan bisa menjadi tantangan, namun dengan niat tulus dan ketulusan hati, kita dapat bersatu dalam semangat kebangsaan, menjaga kedamaian, dan membangun Indonesia yang lebih baik.
Sebuah pesan yang sangat jelas disampaikan oleh Habib Rifki Alatas dan para ulama lainnya dalam acara ini: Kebersamaan dan persatuan umat adalah kunci bagi kemajuan bangsa, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kedamaian ini.
Semoga dengan kehadiran para tokoh agama dan kebangsaan seperti Habib Luthfi bin Yahya dan Habib Rifki Alatas, kita semua bisa terus menjaga keharmonisan dan mengembangkan kebudayaan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia. ***